Minggu, 27 November 2016

Integral

Pengertian Integral

Integral merupakan kebalikan dari dari turunan. Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F(x) = f(x), maka merupakan anti turunan atau integral dari  f(x. Pengintegralan fungsi  f(x) terhadap x dinotasikan sebagai berikut :

∫ f(x) dx = F(x) + c

Keterangan:
  = notasi integral
f(x) = fungsi integran
F(x) fungsi integral umum yang bersifat F(x) = f(x)


c = konstanta pengintegralan

Berikut adalah  Integral Tak Tentu






















Berikut adalah Integral Tertentu :


















Menghitung Luas Daerah


Berikut adalah cara menghitung Luas Daerah diatas sumbu X
























Berikut adalah cara menghitung Luas Daerah dibawah sumbu X






Sabtu, 26 November 2016

Listrik Tenaga Biogas

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang mulai diperbincangkan bagi dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap Negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbarukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara didunia terutama Indonesia.
Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan bangsa Indonesia. Konsumsi BBM yang mencapai 1,3 juta per barel tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta per barel sehingga terdapat kekurangan yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade kedepan.

1
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang dapat diperbarui sebagai altenatif pengganti bahan bakar minyak.
Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas. Biogas ini merupakan gas yang terbentuk atau terbuat dari endapan limbah organik yang menghasilkan zat gas dimana gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar (gas) dan sebagai Pembangkit Tenaga Listrik.
Gas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan dan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses – proses dan tahapan penguraian. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil.
Alasan mendasar menggunakan energi alternatif Biogas ini adalah, karena semakin tingginya pertumbuhan serta padatnya jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan jumlah kebutuhan energi, sehingga masyarakat harus membuat energi alternatif seperti Biogas agar dapat terus menggunakannya, karena Biogas merupakan salah satu energi terbarukan (energi yang tidak akan habis) yang sangat mudah dalam proses pembuatannya dan hemat biaya.
Jumlah usaha peternakan yang ada di Indonesia ini sangatlah banyak, sehingga sangat membantu dalam hal membuat Biogas, dimana kotoran hewan (ternak atau tidak ternak), serta kotoran manusia adalah bahan dasar sebagai pembuatan Biogas. Untuk proses menghasilkan Biogas menjadi bahan bakar maupun sebagai Pembangkit Listrik, masyarakat harus mengikuti penyuluhan tentang pemrosesan Biogas agar hasil yang didapat lebih baik.



1.2  Rumusan Masalah
1.     Apakah yang dimaksud dengan Biogas?
2.     Cara pembuatan biogas
3.     Konversi biogas menjadi energi listrik
4.     Komponen yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga biogas
5.     Mengetahui prinsip kerja biogas
6.     Kelebihan dan kekurangan dari biogas

1.3  Tujuan
1.     Mengetahui manfaat dari biogas
2.     Memahami cara pembuatan biogas
3.     Mengetahui cara biogas menghasilkan tenaga listrik
4.     Mengetahui komponen apa saja yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga biogas.
5.     Mengetahui prinsip kerja dari biogas
6.     Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari biogas.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan dari Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya, kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen yang disebut juga anaerobik digestion. Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 %) berupa metana. Material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama material organik, yang akan didegradasi menjadi asam-asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.

4
Setelah material organik berubah menjadi asam-asam, maka tahap kedua dari proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana dengan bantuan bakteri pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina, methano bacterium.
Perkembangan proses anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi. Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah/limbah yang keberadaanya melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Manfaat hasil dari proses anaerobik digestion ini dapat diaplikasikan untuk menghasilkan listrik.
Biogas ini sangat bermanfaat dan dapat membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Karena banyaknya sampah – sampah dari rumah tangga, industri ternak maupun pertanian, hanya dibuang ke tempat penampungan sampah tanpa memanfaatkan limbah atau sampah tersebut. Justru sampah atau limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatifengan memanfaatkan keadaan krisis energi seperti pada saat ini, Biogas ini harus mulai diperkenalkan dan diaplikasikan kepada masyarakat, sebagai salah satu upaya membantu pemerintah dalam mengimpor bahan bakar fosil.
Selain menghasilkan gas dan membangkitkan listrik, biogas juga memiliki manfaat lainnya
 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas juga sangat bermanfaat bagi pencegahan global warming, contohnya metana hasil fermentasi  sampah,  bila  tidak  dimanfaatkan  akan  menyebabkan  menumpuknya  gas metana di atmosfer, yang dapat menyebakan efek rumah kaca, dengan pembangkit listrik tenaga biogas, metana yang bersifat mudah terbakar bisa dimanfaatkan untuk memutar  turbin  dan  menghasilkan  listrik,  bisa  juga  digunakan  untuk  keperluan memasak dan bahan bakar kendaraan (BBG). Dengan menanam modal pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas kita mengganti uang dengan manfaat dan meletakkan pemakaian yang efektif.
Menggunakan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Biogas akan menghindarkan daripenyakit. Dilengkapi dengan tambahan alat filtrasi (filter bertekanan) Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dapat mereduksi tingkat COD dan BOD.COD (chemical oxygen demand) dan BOD (biological oxygen demand). Pembangkit Listrik Tenaga Biogasmengurangi sebagian pencemaran zat atau bahan biologis (kadar zat organik dikurangi sampai 60-70%).
Manfaat lain dari biogas ini salah satunya dampak bagi lingkungan, dengan adanya biogas lingkungan tidak tercemar karena biogas adalah energi ramah lingkungan, sehingga lingkungan tetap sehat. Dampak lain adalah berkurangnya masalah pemerintah dalam hal krisis energi seperti berkurangnya bahan bakar minyak.

2.2 Proses Pembentukan Biogas

Pembentukan biogas terjadi melalui proses fermentasi, proses tersebut pada umumnya merubah bahan organik dengan bantuan mikroorganisme anaerobik menjadi komposisi senyawa CH4, CO2, H2, NH3, dan H2S.  Proses penguraian bahan organik dalam digester (reaktor organik) terjadi melalui tiga tahapan, yaitu: tahap hidrolisis, tahap pengasaman (asidifikasi), dan tahap metanogenesis.  Tahap hidrolisis merupakan penguraian bahan organik kompleks yang mudah larut (karbohidrat, protein, dan lemak) menjadi senyawa yang lebih sederhana.  Tahap pengasaman (asidifikasi) adalah tahap dimana senyawa sederhana yang diproses dari tahap hidrolisis menjadi senyawa asam, seperti asam asetat, asam propionate, asam butirat, dan asam laktat dan produk sampingan berupa alkohol, CO2, hydrogen, dan amonia.  Tahap terakhir adalah metanogenesis yang memproses hasil senyawa asam menjadi metan, karbondioksida, dan air dengan bantuan
bakteri metanogen.  Komponen hasil tahap metanogenesis merupakan penyusun dari biogas.
Gambar 1. Pembentukan biogas


Tabel 1. Jumlah biogas dari bahan baku

Proses pembentukan biogas yang maksimal harus didukung dengan parameter-parameter kondisi bahan organik dan kondisi lingkungan yang sesuai.  Parameter-parameter tersebut adalah jenis bahan organik, derajat keasaman, keseimbangan, suhu, laju pengumpanan, zat toksik, pengadukan, starter, dan waktu retensi. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi tingkat fermentasi oleh mikroorganisme.  Adapun kondisi lingkungan yang harus dikontrol adalah derajat keasaman yang harus berada pada pH 6.5-7.5 dan suhu lingkungan diantara 32­­o-37o .

Tabel 2. Komposisi limbah dan biogas yang dihasilkan.

Banyaknya kandungan gas metana pada biogas mengakibatkan biogas dapat dijadikan sumber energi.  Pada beberapa literatur sering disebutkan nilai energi yang berbeda dari limbah, hal ini berkaitan erat dalam kondisi lingkungan setempat dan karakteristik subtraksi yang tidak selalu sama.  Nilai fisik pada biogas untuk menjadi sumber energi dapat terlihat pada Tabel berikut ini

Jumlah energi yang terdapat dalam biogas tergantung pada konsentrasi metana.  Semakin tinggi kandungan metana, maka semakin besar kandungan energi (nilai kalori) biogas. Sebaliknya, semakin kecil kandungan metana, semakin kecil pula nilai kalori. Selain itu, kualitas biogas juga dapat ditingkatkan dengan cara menghilangkan hidrogen sulfur, kandungan air, dan karbondioksida. karena, hidrogen sulfur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi.  Jika biogas mengandung senyawa ini, maka gas yang ditimbulkan menjadi berbahaya.  Sementara itu, kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat menimbulkan korosif. Kandungan hidrogen sulfur, air, dan karbondioksida dapat dihilangkan dengan menggunakan alat atau bahan desulfurizer, yang dibutuhkan untuk menyalakan generator tanpa terkena korosi.

2.3 Komponen Pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
Adapun komponen atau alat yang digunakan untuk membuat sebuah pembangkit listrik dari Tenaga Biogas ini adalah Tangki Homogenezation (mesin pemanas), pengisi biomassa padat, bioreaktor (digester), Alat pencampur atau pengaduk, gasholder (penyimpan gas),  pencampur atau pengaduk air dan sistem panas, sistem gas, stasiun pompa, mesin pemisah (separator),  Instrumentasi tekanan dan ukuran, sistem visualisasi yang computerized, sistem suar dan pengamanan (security system).

2.4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
Tahap pertama adalah dari masuknya sampah organik padat (pupuk, kotoran) yang diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ketangki penyimpanan kotoran, sampah cair yang awalnya datang ke tangki utama, kemudian ditangkiutama inilah sampah dicampur, setelah dicampur suhunya akan menjadi hangat (kadang-kadang digin)untuk  itu  diperlukan  suhu  ideal.  Biasanya  tangki  penyimpanan  mempunyai  dayatampung untuk 2-3 hari. Sampah padat dapat diisi juga ke tangki itu untuk dicampuratau dimasukan kedalam digester melalui keran pengisian.
Selanjutnya sampah organik cair dipompa ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan pompa  atau jalur pipa dari tempat penyulingan sampah organik cair, stasiun pompa kotoran (SPS) dipisahkan dengan lokasi digester. Dari tangki pencampuran dan keranbiomasa (pupuk, kotoran atau tempat penyulingan air kotor) disalurkan ke Digester(reaktor Organik). Unutk Tangki Reaktor Organik harus dibuat dari beton yang tahan terhadap asamdan gas. Reaktor panas dipisahkan dengan pemisahan panas ini dilakukan tergantung padatempat Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan kondisi iklim, bahkan didalam Digestersuhu memegang peranan penting,  hal ini dapat diatasi dengan cara yang biasanya disebutsuhu mesophilic (+30-41°), dalam beberapa hal suhu termophilic digunakan (kira-kira 55°). Selanjutnya biomasa didalam Digester diaduk, pengadukan ini dilakukan dengan beberapacara dan bergantung dari jenis bahan baku, kelembabannya dan ciri-ciri yang lain yangdigunakan.  Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin pengaduktipe “paddle giant” atau pengaduk tipe submersed, semua tipe pengaduk ini dibuat dari baja tahan karat bahkan alat pengaduk ini dapat berupa mesin hidraulik,namun lapisanpompa mesin pengaduk biomasa dapat dimasuki oleh beberapa jenis bakteri,bioreactordibangun dengan beton atau kubah beton dan punya umur pemakaian 25-30 tahun.
Pemanasan Digester dilakukan oleh air panas dengan suhu yang masuk kira-kira 60° dan suhu keluaran kira-kira 40°. Sistem Pemanas dialirkan melalui jaringan pipa,yang dapat dipasang langsung ke dinding reaktor atau dapat ditempelkan ke bagian dalam sisi dinding Digester. Jika Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dilengkapi dengan unit  co-generation,  pemanasan  digester  dapat  dilakukan  oleh  generator  yang mendinginkan air, generator yang mendinginkan air mempunyai suhu 90° dan sebelumpanas ini disalurkan ke sistem pemanas Digester, panas ini dicampur dengan air dengansuhu  40°  sehingga  sistem  pemanas  menerima  air  dengan  suhu  60°.  Air  yangsebelumnya digunakan dapat dikembalikan dan dapat didaur ulang. Pada waktu musimdingin Pembangkit Listrik Tenaga Biogas memerlukan panas 70% dari alat pendingingenerator dan  memerlukan  10%  pada musim panas. Jika Pembangkit Listrik TenagaBiogas hanya digunakan untuk produksi gas air panas dapat diambil dari boiler.
Rata-rata waktu Penyimpanan biomasa dalam bioreactor (tergantung pada material yang digunakan ) sampai 20 hingga 40 hari, selama waktu ini bahan organik melakukan metabolisasi(dimodifikasi) oleh microorganisme, pakan ternak dari jagung disimpan dalam rentang waktu 70 hingga 160 hari, waktu penyimpanan ditetapkan dari ukuran digester.
Proses fermentasi dilakukan oleh bakteri anaerob, yang dimasukan ke digester sepanjang  pengoperasian  Pembangkit  Listrik  Tenaga  Biogas.  Selanjutnya bakterianaerob tidak perlu dimasukan ke digester.Memasukan Bakteri anaerob dilakukan dari3 cara berikut ini yaitu:
1. Memasukan inti sari bakteri anaerob
2. Menambahkan pupuk baru, atau
3. Memasukan  biomasa  pada  saat  pengoperasian  Pembangkit  Listrik tenaga
Biogas.
Biasanya metode ke 2 dan 3 yang paling murah yang digunakan orang-orang. Bakteri Anaerob dimasukan ke dalam pupuk yang berasal dari perut hewan dan tidakberbahaya bagi manusia atau hewan, karena Bioreaktor ditutup hingga kedap udara oleh sebab itu Bioreaktor atau fermenter dapat ditempatkan dekat dengan lahan pertanian atau lahan produksi.Sebagai hasil akhir didapatkan Biogas dan Pupuk Organik (dalam bentuk padat maupun cair).
Biogas terdapat di gasholder, di dalam gasholder, tekanan dan biogas dicampur sama rata. Membran EPDM pada Gasholder tahan akan daya renggang yang besar dantahan  terhadap  perubahan  bentuk  (menggelembung).  Bahan  yang  terdapat  pada membran  memiliki  daya  tahan  terhadap  cahaya  matahari,  endapan  dan  penguapan didalam  Bioreaktor.  Bioreaktor  ditutup,  hingga  kedap  udara  menutupi  gasholder.Ruang udara diantara gasholder dan sisi depan yang miring dipompa dengan udarauntuk  menekan  dan  menyekat  panas, kadang-kadang  Gasholder  memiliki  banyak penutup  ruangan,penutup  dapat  dilindungi  oleh  sabuk  di atas  kubah  beton  ataumeletakan pemisah di tangki beton,kapasitas gasholder 0.5 – 1 x pengoperasian perhari.
Dari gasholder biogas terus dialirkan ke gas co-generation unit, disini panas dan listrik  dapat diproduksi, 1m3 dari biogas memproduksi 2 Kwh energi listrik dan 2 Kwhenergi  panas, pembangkit  Biogas  yang  besar  dilengkapi  dengan  system  proteksiterhadap kegagalan operasi, (pengoperasian mesin dan kegagalan pada saat pembakaranbiogas).  Sistem   biogas  dilengkapi  dengan  ventilasi,  pengekstrak  embun  dandesulphurization unit.
Sistem secara keseluruhan dioperasikan oleh unit kendali otomatis. Unit kendali bekerja mengoperasikan stasiun pompa, pencampur (pengaduk), sistem panas, otomatis gas dan generator, setelah bakteri anaerob mengurai biomasa. Hasilnya siap untuk dipakai sebagaipupuk,pupuk organik cair dipisahkan oleh unit pemisah dan tersedia di tangki. Di Jerman (amoniak cair) digunakan sebagai pupuk dengan amoniak tinggi (NH4). Pupuk padat tersedia secara terpisah, dari tangki penyimpan, Pupuk organik cair dipompa ketangki pengangkutan untuk lebih jauh didistribusikan atau dijual.
Bila  perusahaan  tidak  perlu  listrik  tetapi  gas  untuk  mengisi  kendaraan, Pembangkit Biogas menyediakan dengan sistem pengolahan gas dan stasiun pengisianmetana. Sistem pengolahan gas dilengkapi dengan alat pemisah CO2  dari biogas danberdasarkan penyerapan dan teknologi pemisah. Kandungan CO2  dapat dikurangi dari40% menjadi 10% (bahkan 1% jika mungkin diperlukan). Pilihan ini sangat menarikdengan mempertimbangkan dengan seksama bahan bakar disel harganya tinggi.Untuk sementara, tipe sampah organik menggunakan cara pengoperasian sesuaiyang tersebut di atas. Sebagai contoh ini tidak dapat dikerjakan dengan 1 jenis bahanmentah seperti air sisa penyulingan dan butiran anggur. dalam hal ini menggunakan duasistem tingkatan dengan menggunakan reaktor hidrolisis tambahan.
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas sendiri memakai energi 10-15% pada waktu musim dingin dan 3-7% di waktu musim panas. Untuk mengoperasikan PembangkitListrik Tenaga Biogas besar hanya membutuhkan 1 orang untuk kerja 2 jam/hari.

Gambar 2. Skematik PLT Biogas

Gambar 3. Proses Biogas


2.5 Proses Produksi Biogas
Proses Produksi Biogas ini melalui 4 tahapan dalam fermentasi, seperti dalam gambar berikut ini,

Gambar 4. Metabolisme Produk dalam fermentasi anaerob

Bakteri  menguraikan  sampah  organik  di  lingkungan  anaerob.  Biogas itu sendiri adalah hasil menengah metabolisme itu. Proses  pembusukan  dapat  dibagi  menjadi  4  tahapan  (lihat  gambar 3)  setiaptahapan terdiri dari bakteri yang berbeda. Berikut tahapannya :
1.Di tahap yang pertama bakteri aerob memperbaiki zat  high-molecular (protein, karbohidrat, lemak, selulosa) dengan memakai bantuan enzim low-molecular sebagai bahan campurannya,monosaccharida, asam amino , asam lemak dan airadalahhasil akhirnya. Oleh bakteri hidrolisis,Enzim bertugas menguraikan komponen substrate  ke  molekul  kecil  water-soluble.  Polimer  berubah  menjadi  monomer (memisahkan molekul). Proses ini disebut hidrolisis.
2. Kemudian, pembusukan dilakukan oleh bakteri acid-forming. Pemisah molekul masuk kedalam sel bakteri dimana transformasi lebih lanjut dilakukan. Proses ini secara parsial  dibantu  oleh  bakteri  anaerob  yang  mengurai  sisa  oksigen,  oleh  karena  itu lingkungan anaerob cocok untuk bakteri metana.

Tahapan Produksi:
asam (asam cuka, asam semut, asam butyric, asam propionic, asam caproic, asam laktat)
alkohol dan ketone (metanol, ethanol, propanol, butanol, gliserin dan aseton),
gas (karbon dioksida, karbon, hidrogen sulfida dan amoniak). Tahap ini disebut oksidasi.
3. Selanjutnya bakteri acid-forming membentuk susunan awal metana, (asam cuka, karbon dioksida dan hidrogen), produk ini tersusun dari asam organik. dalam cara ini suhu kandang sangat penting.
4. Langkah ini adalah langkah terakhir dalam pembentukan metana, karbon dioksida dan air. 90% hasil pembentukan metana diproduksi di tingkatan ini, 70% dari asam cuka. jadi formasi asam cuka 3 tahap ini adalah faktor yang menetapkan kecepatan pembentukan metana.

Gambar 5. Tahapan proses produksi metana


2.5.1 Ukuran Partikel
Semakin kecil ukuran substrate partikel semakin mudah pembusukan dilakukan oleh bakteri (ukuran bakteri 1/1000 mm), periode Fermentasi menjadi lebih pendek, proses produksi biogas jauh lebih cepat.
Hasil akhir dari Penguraian secara biological :
Biogas (55% metana , 42% gas carbon dioksida, 2% sulfida hidrogen , 1%hidrogen.
fermented substrate sebagai sisa fermentasi, terdiri dari air, selulosa sisa, kuantitas kecil bakteri dan bahan gizi organik ( nitrogen, fosfor, kalium dan lain - lain ).

2.6. Kelebihan dan Kekurangan Biogas
2.6.1. Kelebihan Biogas
1. Kebersihan Lingkungan
2. Bio-Gas
3. Bio-fertilizer(pupuk alami)
4. Mengirit biaya investasi (untuk sebuh perusahaan baru).
5. Menghasilkan Tenaga listrik
6. Menghasilkan panas
7. Mengahasilkan bahan bakar untuk kendaraan
2.6.2 Kekurangan Biogas
1. Bau tak sedap
2. Susah dalam perawatannya












BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
1.     Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organic oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara).
2.     Pada pembangkit ini memanfaatkan gas untuk memutar turbin.
3.     Pembangkit ini mempunyai banyak keuntungan, diantaranya: dapat mengurangi sampah yang ada dilingkungan, bahan baku mudah untuk dicari, dan zat sisa dari pembangkit ini dapat digunakan sebagai pupuk.
4.     Kekurangan dari pembangkit ini yaitu dapat menimbulkan bau yang tak sedap dan susah dalam perawatan/ pembersihannya.
5.     Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.

3.2 Saran


17
            Hendaknya teknologi anaerobic ini terus disempurnakan untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas biogas yang lebih baik dan mengantisipasi krisis energy dimasa yang akan datang. Sisipositif yang dapat kita ambil dari pengembangan teknologi anaerobic adalah bahwa tidak ada sesuatu pun yang tidak bermanfaat di bumi ini bahkan sebuah sampah sekalipun. Dengan teknologi anaerobik, selain memperoleh biogas, manfaat lainnya adalah akan diperoleh pupuk organic dengan kualitas yang tinggi, yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain yang tidak bias digantikan oleh pupuk kimia. Oleh karena itu jangan disia-siakan.



DAFTAR PUSTAKA

Johansyah. 2011. “Makalah Biogas” (Online)
         http://www.ekologimanusia.blog/2011/makalah-biogas. Diakses maret 2014.

Ardiansyah dan pratama, roky. 2009. Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan (Biogas). Bengkulu : Universitas Bengkulu.


Alfin, Bonard. 2011 (November). “Pembangkit Listrik Tenaga Biogas,” listrik . hal. 1. (Online) http://www.marwanard.blogspot.com//makalah-deskriptif, diakses april 2014.

Sumber : https://www.academia.edu/20057418/MAKALAH_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_BIOGAS  - Upload by Arief Tri Almi - Alumnus UNJANI